Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara kita berinteraksi dengan lembaga keuangan. Munculnya bank digital dengan layanannya yang cepat dan mudah telah memberikan tantangan baru bagi bank konvensional. Persaingan yang semakin ketat ini mendorong inovasi di sektor perbankan, memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen.
Pada artikel kali ini akan membahas mengenai perbedaan bank konvensional dengan bank digital. Yuk baca selengkapnya dibawah ini.
Entitas bank konvensional dikenal masyarakat dalam kurun waktu yang sangat lama. Aktivitas keuangan masyarakat sedikit banyak terbantu dengan adanya bank konvensional atau bank umum.
Bank konvensional merupakan bank yang menjalankan aktivitasnya secara konvensional. Pada praktiknya, bank jenis ini akan melakukan sederet aktivitas perbankan di kantor pusat maupun kantor cabang, misalnya pembukaan rekening, investasi, kartu kredit, asuransi dan masih banyak lagi.
Lembaga keuangan satu ini melakukan aktivitasnya di kantor fisik yang memiliki berbagai cabang. Di dalam kantor tersebut, nasabah akan berhubungan dengan teller bank yang melayani sesuai jam kerja.
Sementara itu, bank digital merupakan inovasi terbaru dari industri bank yang menyesuaikan tren masyarakat. Berbeda halnya dengan bank konvensional, bank digital justru menjalankan aktivitas perbankannya secara digital atau melalui internet. Beberapa bank digital juga tidak memiliki kantor fisik untuk proses layanannya..
Pada bank tipe ini, seluruh layanan dan aktivitas dilakukan secara online, bahkan sejak pembukaan rekening. Dengan adanya sistem yang lebih mudah ini, nasabah akan lebih merasakan fleksibilitas.
Berdasarkan definisi dari kedua bank tersebut, dapat dikatakan kedua bank memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Beberapa perbedaan bank konvensional dan bank digital seperti:
1. Ketersediaan Kantor Fisik dan Cabang
Bank konvensional umum dikenal masyarakat dari berbagai kantor-kantor yang tersebar, baik itu kantor pusat maupun kantor cabang di setiap daerah. Sementara itu, bank digital biasanya hanya memiliki satu kantor pusat. Bahkan, beberapa bank digital tidak memiliki kantor fisik sama sekali untuk melakukan proses layanan perbankannya.
2. Biaya Admin
Keunggulan bank digital adalah biaya admin yang rendah lantaran alokasi dana tidak terbagi untuk penyediaan kantor, berbeda halnya dengan bank konvensional.
3. Jangkauan Akses
Akses bank digital juga dapat dibilang tanpa batas. Seluruh proses dapat dilakukan secara online hingga tahap pengaduan, sedangkan bank konvensional mengacu pada jam kerja yang sudah ditentukan.
4. Tingkat Suku Bunga
Beberapa bank digital menawarkan suku bunga yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan bank konvensional. Hal ini menarik bagi mereka yang berminat menyimpan cukup banyak uang tanpa melakukan investasi ataupun deposito.
5. Integrasi Layanan
Dengan sistem digital, bank digital akan lebih mudah melakukan transformasi digital. Meskipun, beberapa layanan bank konvensional sudah beralih ke sistem digital, seperti m-banking, pembukaan rekening online, dan lain sebagainya. Namun, beberapa aktivitas masih bersandar ke sistem tradisional yang memerlukan adanya kantor fisik. Sehingga, proses transformasi digital terhadap tren-tren baru tidak akan semulus bank digital.
Pertumbuhan pesat teknologi digital telah mendorong inovasi di sektor perbankan. Munculnya bank digital telah membuat bank konvensional untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Hal ini juga menunjukkan bahwa industri perbankan terus mengalami transformasi yang signifikan dalam menjawab kebutuhan nasabah yang semakin beragam.
Artikel ini bermanfaat? Simak artikel lain di Schema.id untuk mengetahui informasi menarik lainnya mengenai perbankan dan teknologi.
© 2024 PT Kognitif Skema Indonesia