Perkembangan era digital menghasilkan perubahan gaya hidup masyarakat, salah satunya dengan munculnya digital lending. Inovasi keuangan digital satu ini digagas untuk memberikan kemudahan bagi bank dan nasabah dalam melakukan pinjaman.
Digital lending makin populer di Indonesia lantaran masyarakat yang mulai beralih ke layanan online. Dengan kemudahan yang ditawarkan, solusi digital lending pun kian berkembang pesat.
Bagi bank sebagai penyalur dana maupun bagi peminjam sebagai penerima dana, layanan ini sangat membantu efisiensi. Waktu yang lebih fleksibel mendorong kedua belah pihak bersimfoni dalam ekosistem digital.
Mari simak artikel selengkapnya mengenai digital lending satu ini!
Digital lending adalah layanan pinjaman yang dilakukan secara online melalui platform/sistem digital baik melalui website maupun aplikasi seluler. Seluruh tahapan proses, mulai dari pengajuan, analisis kredit, persetujuan, hingga pencairan dana, dilakukan secara elektronik tanpa memerlukan tatap muka fisik atau berkas fisik tradisional.
Hal ini membawa kemudahan bagi bank maupun nasabah mereka. Bagi perbankan, dengan memiliki sistem/platform digital lending tentunya dapat menjangkau nasabah yang lebih luas dibandingkan dengan cara konvensional, adanya efisiensi operasional hingga proses pengambilan keputusan yang lebih tepat dan cepat.
Selain perbankan, platform digital lending juga memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi nasabah. Adanya proses yang lebih cepat, kemudahan dalam pengajuan pinjaman hingga akses yang lebih mudah dijangkau tentunya membawa keuntungan sendiri bagi para nasabah.
Pinjaman online bekerja pada dua sisi, yakni penerima dana dan pemberi dana. Bagi penerima dana, mereka hanya perlu mengakses platform digital yang memberikan layanan pinjaman online. Nasabah akan mengisi beberapa formulir untuk mengajukan pinjaman. Setelah mendapat persetujuan pinjaman, dana akan terkirim ke informasi rekening nasabah.
Sementara itu, bagi bank atau penyalur dana, platform digital lending secara umum akan melakukan sebagian besar kerja bank. Melalui platform tersebut, penyalur dana akan menerima informasi nasabah. Platform digital lending akan membantu melakukan pengecekan otomatis terhadap data tersebut sehingga bank dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan cepat. Penyaluran dana dilakukan apabila pengajuan disetujui, sehingga dana yang terkirim akan jauh lebih aman.
Digital lending memungkinkan proses pengajuan dan persetujuan pinjaman lebih cepat dibandingkan dengan sistem konvensional. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, verifikasi data nasabah dapat dilakukan secara real time. Hal ini dapat mengurangi waktu tunggu yang biasanya terjadi pada proses manual.
Melalui digital lending, nasabah yang sebelumnya sulit mendapatkan akses ke pinjaman karena lokasi/akses yang jauh, kini memiliki peluang untuk mengajukan pinjaman pada bank. Hal ini membuat proses yang lebih fleksibel dan tanpa harus datang ke kantor cabang.
Platform digital lending biasanya menyediakan informasi yang jelas mengenai suku bunga, tenor pinjaman, dan biaya administrasi. Nasabah dapat membandingkan berbagai opsi yang tersedia sebelum mengambil keputusan, sehingga mengurangi risiko kesalahpahaman atau biaya tersembunyi.
Bagi pihak penyedia pinjaman, digital lending membantu mengurangi biaya operasional. Proses yang otomatis dan digital mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual dan kertas, sehingga menurunkan biaya operasional secara signifikan.
Digital lending dapat menjadi solusi keuangan yang efektif bagi perbankan maupun nasabah mereka. Hal ini apabila didukung dengan regulasi yang ketat dan sistem keamanan yang mumpuni. Hubungi Schema.id untuk kebutuhan implementasi sistem/platform digital lending bagi perbankan maupun perusahaan keuangan Anda.
© 2024 PT Kognitif Skema Indonesia
