Industri keuangan seperti BPR (Bank Perekonomian Rakyat) perlu melakukan digitalisasi. Itulah salah satu yang paling diupayakan oleh penggerak industri keuangan. Bukan hanya untuk melakukan otomasi untuk beberapa aktivitas keuangan, melainkan melakukan transformasi dan digitalisasi.
Berkenalan dengan digitalisasi bersinggungan erat dengan inovasi teknologi. Perbankan yang siap tentu akan menyesuaikan perkembangan teknologi ini dalam sistem mereka. Berlaku sama dengan bank konvensional lainnya, BPR pun perlu menjalankan digitalisasi sebagai alat “bertempur”.
Sepenting apakah digitalisasi BPR di era ini?
Artikel ini akan membahas lebih mendalam digitalisasi perbankan, terutama digitalisasi bagi BPR. Simak artikel selengkapnya!
Digitalisasi dewasa ini menempati bagian penting yang terus dibahas di masyarakat. Pemerintah hingga masyarakat secara umum berupaya bergerak ke arah digitalisasi. Itulah mengapa BPR pun harus serempak mengikuti tren tersebut.
Digitalisasi BPR adalah sebuah langkah strategis yang menyangkut seluruh aspek layanan keuangan BPR untuk beralih dari basis tradisional/konvensional ke basis digital. Langkah inilah yang diserukan sebagai bagian transformasi digital perbankan.
Digitalisasi pada Bank Perekonomian Rakyat dapat dikatakan sebagai alat utama BPR untuk menghadapi berbagai tantangan. Baik itu preferensi nasabah, persaingan dengan bank umum dan fintech, hingga keterbatasan sumber daya. Dengan demikian, BPR akan lebih adaptif dalam menghadapi hal-hal tersebut.
Mendukung pergerakan digitalisasi BPR, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pun turun tangan dengan mengeluarkan beberapa ketetapan. Dalam Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri BPR-BPRS 2024–2027 dirilis empat pilar utama pengembangan. Pilar-pilar tersebut, antara lain penguatan struktur, digitalisasi, pembiayaan sektor UMKM, serta pengawasan.
Arahan dari OJK mengenai digitalisasi ini tentu menekankan BPR terhadap pentingnya melakukan transformasi digital. Berikut adalah manfaat yang dapat dirasakan BPR dengan melakukan digitalisasi.
BPR dituntut untuk menyediakan layanan yang setara bahkan lebih baik sebagai upaya bersaing dengan lembaga keuangan lain, baik bank umum maupun fintech.
Digitalisasi membuka peluang bagi BPR untuk menjangkau nasabah di daerah terpencil, mendukung inklusi keuangan, dan memberikan akses layanan perbankan yang lebih luas.
Layanan cepat, mudah diakses, dan modern adalah kunci BPR menarik generasi muda yang melek teknologi sekaligus mempertahankan nasabah lama.
Proses lending dan funding yang dioptimalkan dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat transaksi, serta meminimalisasi risiko dan biaya operasional bagi Bank Perekonomian Rakyat.
Adapun beberapa inovasi teknologi yang dapat diaplikasikan untuk digitalisasi BPR, di antaranya seperti:
Solusi core banking system adalah nyawa utama untuk BPR agar memenuhi standar digitalisasi yang sesuai regulasi.
Solusi Mobile Banking berkontribusi pada peningkatan loyalitas nasabah melalui kemudahan akses dalam aktivitas perbankan.
Sistem yang digunakan untuk membantu BPR dalam mengelola proses pemberian pinjaman, mulai dari pengajuan, persetujuan hingga pencairan.
Melalui mobile collection, layanan teknologi satu ini dapat mempermudah proses pengumpulan setoran maupun pembayaran pinjaman nasabah.
Layanan ini memberikan nasabah BPR kemudahan karena terintegrasi dengan merchant-merchant yang bekerja sama.
Seluruh layanan teknologi untuk digitalisasi BPR terangkum dalam solusi SchemaCore dari Schema.id yang dapat menjawab seluruh kebutuhan BPR untuk digitalisasi, tanpa terkecuali.
SchemaCore didesain sesuai standar dan regulasi yang berlaku, memberikan keyakinan bagi BPR. Dapatkan konsultasi bersama kami, Schema.id untuk solusi digitalisasi bagi BPR (Bank Perekonomian Rakyat).
© 2024 PT Kognitif Skema Indonesia